Merasa terhempaskan oleh nadir takdir
Bulir air mata perwakilan buncahnya sekat diraga
Pemilik sang waktu tak mengizinkan pilihanku mengalir
Aku pasrah, maafkan aku cerita, maafkan aku cinta
Pilu ini mensentakkanku
Paparan tungkai lenganku tak sanggup menopang
Aku rapuh beradu
Tatapanku gersang
Sakitku diperujung perantauan
Pemikiran bertepi dalam guncahnya persuntingan
Memilih setia dalam cerita meski terluka
Hei Muda mudi disana, ada cemburuku pada drama remaja
Ada impian selalu kuimpikan, kini tidak (lagi) berani kujama
Bahkan Menerawang kedepan Aku tak kuasa
Elemen AirKu yang kucinta, tetaplah mengalir kehilir mencari rongga nyata bahagia
Beruntung kelak pemiik desiran senyum AirKu, sementara Aku sekedar sementara
Besit Aliran nafas itu, pendamai jiwa nan meraung hebatnya
Demi dentingan detik, percayalah nadir pekat ini akan menjadi takdir (dan) bersejarah
Demi potongan kisah, yakinilah Aku hadir bukan pergi tapi setia bercerita dalam duka
Demi buliran air mata, sebagai pertanda ditiap lukaku ada Elemen yang setia menemani
Demi Masa, aku bertopang pada pemilik_Ku dan belajar melepas TopengKu
Demi AirKu, makasih atas aliran cerita yang ada
1 kata untuk semua ini "IKHLAS"
2 kata mengiklaskan semua ini "KUBERSERAH RABB"
3 kata perwakilanku "INI BUKAN INGINKU"
4 kata penjelasanku "ADA LEBIH BAIK DISANA"
5 kata simbolisku "MEREKA lebih berarti dari DIRIKU"
#The_Lynk